Tipiter Polda Sulsel Didesak Periksa Tambang dan Pabrik Batu Kerikil di Desa Boyya
SNIPERJURNALIS.COM, ENREKANG– Warga Desa Boyya resah dengan tambang dan pabrik batu kerikil yang telah beroperasi kurang lebih puluhan tahun tanpa kontribusi nyata bagi masyarakat. Selain pencemaran lingkungan dan ancaman longsor di bibir sungai, perusahaan milik H. Ra juga dikabarkan terkuak abai terhadap reklamasi dan Corporate Social Responsibility (CSR).
"Dulu rumah saya dekat dengan aktivitas pabrik. Kami terpaksa pindah karena debu dan kebisingan pabrik," ujar Anar, tokoh masyarakat setempat. dikutip laporan Majalah Target Tuntas (targettuas.id). Kepala Desa Boyya pun membenarkan bahwa hingga kini belum ada bantuan dari perusahaan, bahkan jalan yang digunakan untuk mengangkut material adalah jalan tani milik warga.
Ditempat terpisah, Minggu malam (16/2/2025), Aktivis mahasiswa Sulsel, Abrar, mendesak Tipiter Polda Sulsel turun tangan. "Perusahaan harus bertanggung jawab. Jika dibiarkan, kesehatan warga terus jadi korban " tegasnya.
Warga kini menanti tindakan tegas dari aparat dan instansi terkait. Kapolda Sulsel belum memberikan tanggapan konfirmasi hingga berita ini disiarkan. Namun,Aktivis, Abrar berjanji persoalan ini akan dilaporkan kepada KLHK Gakkum, Kementerian ESDM dan Polda Sulsel. (*/S)
Posting Komentar