Panen Semangka Non-Biji di Sinjai: Cerminan Keberkahan dan Iman dalam Pertanian
Sinjai, – Di tengah perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia HUT ke 79. Pada 4 Agustus baru baru ini Penjabat Bupati Sinjai, Teuku Raja Fahsul Falah (TR), memimpin panen semangka non-biji di Desa Kalobba, Kecamatan Tellulimpoe. Acara ini bukan hanya sebuah panen, melainkan juga refleksi mendalam tentang keberkahan, iman, dan tanggung jawab sosial dalam pertanian.
Lahan seluas 15 are yang dikelola oleh Kelompok Tani Camara Terrue menunjukkan hasil yang luar biasa dengan bobot semangka rata-rata melebihi 10 kg per buah, dan buah terbesar mencapai 13,5 kg. Teknik budidaya ini menggunakan bibit semangka “Amara F1” yang disilangkan dengan “Baginda F1,” hasil dari dedikasi dan doa yang mendalam, mencerminkan prinsip-prinsip keimanan dan kerja keras.
“Keberhasilan ini merupakan manifestasi dari keyakinan kami bahwa segala sesuatu yang kita lakukan dengan niat baik dan penuh doa akan mendapat berkah. Semangka ini adalah bukti nyata dari anugerah dan rahmat Allah yang diberikan kepada kita.”kata Pj. Bupati Sinjai, TR Fahsul Falah, (11/8), sambil membenarkan kegiatan tersebut berlangsung pada 4 Agustus.
Kepala Dinas TPHP Sinjai, H. Kamaruddin, menambahkan, “Panen semangka ini adalah bentuk nyata dari hasil kerja keras, dedikasi, dan doa. Ini mengajarkan kita bahwa keberkahan datang kepada mereka yang bekerja dengan sepenuh hati dan iman yang kuat.”demikian ungkapnya.
Kendati demikian, Ketua Kelompok Tani Camara Terrue, Aksan Anmar, menyatakan, “Kami percaya bahwa setiap biji yang kami tanam adalah bagian dari amanah yang harus kami jaga. Dengan teknik budidaya yang kami terapkan dan doa yang kami panjatkan, kami yakin Allah akan memberikan hasil yang melimpah sebagai tanda berkah.”
Dia menambahkan, Lahan ini juga berfungsi sebagai Sekretariat Penyuluh Swadaya Rumah Belajar Komoditi Semangka dan Cabai, sebuah inisiatif yang merupakan wujud nyata dari tanggung jawab sosial dan keinginan untuk memberdayakan komunitas melalui pengetahuan dan keterampilan pertanian. Ini merupakan bentuk amal jariyah yang diharapkan dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
Melalui panen semangka ini, kita diingatkan akan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai keimanan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam pertanian. Keberhasilan ini bukan hanya hasil dari teknik budidaya yang canggih, tetapi juga buah dari keyakinan dan doa yang tulus. Ini adalah contoh nyata bahwa dalam setiap usaha yang dilakukan dengan niat baik, kita dapat merasakan keberkahan dan hasil yang melimpah, sebagai bagian dari rahmat Tuhan yang Maha Kuasa. ****
Posting Komentar