Kejaksaan Agung Periksa 5 Saksi Kunci Dugaan Korupsi Tata Niaga Timah, Negara Rugi Rp300 Triliun
Jakarta, 7 Agustus 2024 - Kejaksaan Agung RI terus menguak tabir dugaan korupsi besar dalam tata niaga timah yang merugikan negara hingga Rp300 triliun. Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) telah memeriksa lima saksi kunci terkait pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas dari tahun 2010 hingga 2022. Pemeriksaan ini menyoroti sejumlah pejabat dan mantan pejabat PT Antam Tbk serta pihak terkait lainnya.
Inisial dan jabatan kelima saksi yang diperiksa adalah:
1. RNDM, Production Planning & Inventory Control Manager Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) PT Antam Tbk, 2018 hingga saat ini.
2. GAG, Operation Senior Manager, Juni 2023 hingga saat ini.
3. RSN, Mantan Direktur Operasi dan Transformasi Bisnis PT Antam Tbk, tahun 2021.
4. BEP, Retail Region 2 Manager/Product Development, periode 2018 hingga 2022.
5. CE, Reseller Emas PT Antam Tbk.
Langkah ini dilakukan untuk memperkuat bukti dan melengkapi berkas perkara yang melibatkan Tersangka HN dan beberapa orang lainnya. Kejaksaan Agung berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini guna menjamin transparansi dan keadilan dalam pengelolaan sumber daya alam yang berharga bagi negeri.
“Kami akan terus menggali setiap lapisan kebenaran, mengungkap pelaku yang berusaha merampas kekayaan negara ini,” tegas Kapuspenkum Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum.
Sebelumnya kata Salah satu Aktivis, Arham di Jakarta menyebutkan bahwa, Publik memandang dengan harapan tinggi terhadap kinerja Kejaksaan Agung dalam menangani kasus ini. Kepuasan publik tercermin dari apresiasi terhadap upaya yang dilakukan Adhyaksa dalam mengungkap dan menindak para pelaku korupsi yang menggerogoti perekonomian nasional. Keberhasilan ini diharapkan menjadi pilar yang kokoh dalam memperjuangkan keadilan dan membangun fondasi negara yang bebas dari korupsi.
"Dalam suasana penuh optimisme, Kejaksaan Agung berjuang untuk membersihkan noda hitam yang melekat pada sektor tata niaga timah, membawa sinar harapan baru bagi masa depan Indonesia yang lebih bersih dan transparan,"kunci pria yang berdarah Sulawesi.
Penulis: Supriadi Buraerah
Posting Komentar