Histeria Massa Versus Aturan KPU
Jakarta, Sniperjurnalis.com, Datang tampak muka pulang tampak punggung nyaris tidak Terlihat dalam acara pendaftaran Capres cawapres Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Kamis (19/10) di KPU Pusat, Jakarta.
Berangkat dari Menara Partai Nasdem di bilangan Menteng ke arah KPU yang hanya berjarak 3.333 meter terasa seakan menunggu kedatangan tamu dari Bandung menuju Jakarta.
Iring-iringan yang dimulai kurang dari pukul 9 seakan berjam-jam ditunggu.Itulah kira-kira perasaan dari mayoritas orang yang menunggu sejak pagi pukul 6 hingga mulai datang berbondong-bondong massa memadati mulai awal jalan Imam Bonjol hingga menuju Jalan Diponegoro yang sejalur arahnya.
Tepat di depan gedung Mandiri sejak pukul 8 kurang sudah diisi oleh orasi pakar hukum Tata Negara "si keren cadas" Refli Harun.
Ahli hukum Tata Negara ini sengaja menyewa mobil komando yang lumayan dipadati oleh para pengunjung lainnya yang bergantian untuk diberi kesempatan berorasi, melantunkan hingga meneriakan yel yel semangat kemenangan.
"siapa Presiden kita?Anies Baswedan. siapa wakil Presiden kita? Muhaimin 2024? menang"
Mantab terdengar lagu yang dinyanyikan oleh para pendukung Anies yang ada di mobil komando tepat di seberang Menara Bank Mandiri.
Massa terbanyak berkumpul di depan pintu KPU. Mereka memenuhi mulai di perempatan lampu merah setelah gedung Kedubes Iran. Terdengar shalawat nabi yang disuarakan oleh kelompok emak-emak.
Supaya diketahui, kelompok emak-emak awalnya berasal dari para pendukung Prabowo pada Pilpres 2019. Tapi kini, mungkin lebih 66,6 persen berbalik arah mendukung sang guru yang sukses memimpin DKI Jakarta hingga mendapat penghargaan dari dalam dan luar negeri.
Sayangnya, KPU seakan mengarahkan agar Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tidak lagi memberikan selebriti campaign menjelang pulang atau dalam perjalanan pulang dari KPU.
Banyak yang menduga "Aturan" dadakan ini sengaja dikeluarkan agar tidak terjadi bentrokan massa di lapangan. Karena sesuai jadwal pukul 12 -13 Pasangan Ganjar Pranowo dan Machfud MD menjadi peserta giliran berikutnya.
Dugaan mayoritas bahwa Prabowo Subianto tidak ada muncul di hari pertama terjawab sudah. Anies telah mengambil langkah cerdas dengan menjadi pendaftar pertama.
Kekecewaan massa yang tidak melihat orasi Anies Baswedan kemarin menjadi catatan tersendiri bagi kami, yaitu Histeria Massa melawan Aturan KPU yang super ketat untuk tidak memberikan kesempatan Anies untuk menyampaikan orasinya. Tentu ini untuk menghindari agar tidak ada kampanye lebih awal sebelum jadwal yang ditentukan KPU.
Published : HSW
Posting Komentar