Menyajikan Berita Akurat, Aktual dan Anti Hoax APH Diharap Bereskan Indikasi Pungli Di Pasar Lakessi Parepare - SNIPER JURNALIS
News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

APH Diharap Bereskan Indikasi Pungli Di Pasar Lakessi Parepare

APH Diharap Bereskan Indikasi Pungli Di Pasar Lakessi Parepare



SULSEL-Sontak dugaan Pungli bak gurita berlangsung mencekik rakyat di kota Santri sebutan Daerah Parepare perlu diusut siapa dalangnya. Biang ini sangat meresahkan para pedagang di lokasi setempat.

Ironisnya, meski diakui sejumlah sumber termasuk pedagang kalau mereka dicekik dugaan pungli setiap hari oleh oknum Nakal dan praktiknya pun berlangsung sejak lama. Namun demikian Keluhan tersebut tak mendapat perhatian dari Pemkot Parepare. Padahal praktik dugaan pungli berkedok iuran retribusi kebersihan di pasar rakyat lakessi Parepare, Sulsel ini tampaknya sangat menarik perhatian dunia.

Tak hanya itu menurut sumber dari berbagai kalangan, sejak lama mereka (pedagang-red) berharap kepekaan Dinas terkait, Pemkot, DPRD dan juga Aparat penegak hukum Polres Parepare agar menyikapi persoalan tersebut dengan serius.

Hanya saja hingga pedagang menjerit akibat dicekik dugaan pugli berkedok retribusi di pasar Lakessi. Belum satupun pihak menindaklanjuti dengan tegas. Demikian Informasi dihimpun sebelum Wartawan melakukan penelusuran di Lokasi.

Lantas benar saja, terkuak adanya praktik menjijikan tersebut berlangsung di pasar lakessi kota Parepare. Dimana penarikan retribusi dilakukan oleh Abdu dan Boy.

"Abdu dan Boy memungut retribusi kebersihan Rp. 2000 sampai Rp.5000 kepada pedagang padahal penarikan iuran retribusi kebersihan hanya Rp. 1000. Inilah menjadi keresahan para pedagang", kata Sumber hendak ditulis jati dirinya sambil terenyuh. Senin 18 September 2023.

Tak hanya dia. Pajrin salah satu pedagang juga mengaku kepada wartawan bahwa dirinya bersama pedagang lainnya dibebani setiap hari bianya retribusi senilai Rp2000 dan Rp5000.

"Untuk penagihan retribusi kebersihan, saya di tagi setiap hari dan saya bayar kepada abdu sebesar Rp. 5000, dan beberapa teman saya ada juga yang bayar Rp. 2000, dan itu berjalan semenjak saya menjual di pasar. Kalau karcis retribusi kadang di kasi kadang juga tidak"ungkap Fajrin.

Sementara itu, Abdu membenarkan dirinya intens memungut duit Retribusi di pasar lakessi, tak jauh berbeda dengan pengakuan Fajrin.

"Saya memang menagi pak, kadang Rp.2000, terkadang juga Rp. 5000, kalau masalah karcis kebersihan kadang saya kasi kepada pedagang, terkadang pula tidak", demikian pengakuan Abdu ketika dikonfirmasi.

Penelusuran tak berhenti sampai disitu, fakta mencengangkan terungkap seiring mencuatnya dugaan pungli berkedok retribusi diduga menggunakan karcis dari pemerintah melalui dinas terkait.

Bayangkan ketika terkonfirmasi Ayup dan sejumlah pedagang di pasar rakyat lakessi, mengatakan pihaknya berharap agar keamanaan pasar juga lebih diutamakan, adapun mereka diketahui berdomisili di bilangan wilayah Ujung Lero, bermukim agak berjauhan dengan lokasi Pasar Lakessi. Maka tak heran jika mereka berharap keamanan Pasar juga begitu penting.

"kami sangat senang menggunakan jasa keamanan anak-anak di pasar, ini juga bisa membantu keamanan dari pihak pemerintah yang ditugaskan berjaga di Pasar, karena anak-anak pasar betul-betul menjaga keamanan kami di pasar. Kami juga berharap agar mereka kembali di fungsikan karena mereka benar-benar menjaga dagangan kami yang berada dibelakang pasar, sampai pagi dan itu sangat menguntungkan kami, karena barang dagangan kami tidak pernah ada yang hilang. Berbeda dengan di depan pasar sentral lakessi kerap kali kecurian. Padahal dijaga oleh pihak yang ditugaskan Pemerintah" ujarnya Seru..

Kendati sejumlah keamanan atau pengguna jasa pasar rakyat mengatakan, "setiap ada masalah di pasar sentral lakessi kami disini yang menerima imbasnya, di depan kehilangan tapi di belakang jadi sasaran. Padahal kami sudah ada kesepakatan dengan para pedagang untuk menggunakan jasa kami untuk menjaga barang dagangan mereka, ada pun yang diberikan kepada kami itu sebagai partisipasi mereka karena menggunakan jasa kami selama 24 jam", jelasnya.

Melihat peristiwa di atas diminta oleh pihak pemerintah dan APH agar menindak lanjuti hal tersebut termasuk kasus dugaan pungli yang ada di pasar lakessi. (1tulisan/TT)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar