Menyajikan Berita Akurat, Aktual dan Anti Hoax LAKIN Menakar Kongkalikong Proyek Jembatan Kembar Pare-Pare, Isu Kasus Kontener Bekas Juga Muncul Membusuk - SNIPER JURNALIS
News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

LAKIN Menakar Kongkalikong Proyek Jembatan Kembar Pare-Pare, Isu Kasus Kontener Bekas Juga Muncul Membusuk

LAKIN Menakar Kongkalikong Proyek Jembatan Kembar Pare-Pare, Isu Kasus Kontener Bekas Juga Muncul Membusuk



SNIPERJURNALIS.COM
Terkuak buntut kongkalikong oknum tidak bertanggung jawab, sebabkan pembangunan Jembatan kembar Parepare berpolemik, ungkap sumber dari berbagai kalangan (30/1/2023)

Masyarakat pun menaruh curiga. Terkesan tak terbantahkan. Carut-marutnya pengelolaan kegiatan proyek raksasa tersebut kini jadi buah bibir masyarakat Indonesia secara meluas.


Bukan cuma dikalangan masyarakat, sejumlah pejabat pemerintahan dari berbagai kota kabupaten di Indonesia ini. Ikut mengaku tercengang mendengar kabar tersebut.

Sementara dalam pada itu, Haeruddin, PPTK mengatakan dirinya dengan terpaksa menjabat sebagai PPTK.

Lantas disikapi oleh Lembaga Anti Korupsi Nasional (LAKIN). Sekjen LAKIN, Iksan Mapparenta Dg Tika mengatakan pihaknya (LAKIN-red) akan membongkar bobroknya manajemen pengelolaan anggaran Negara, di Pare-Pare Sulawesi Selatan.

"Berdasarkan data akan kita bongkar. Sambil kita Konrdinasi dengan lembaga institusi hukum dan instansi vertikal lainnya", imbuh Iksan (30/1/2023)


Memang di sana secara langsung telah terindikasi merugikan masyarakat. Hak masyarakat digantung sudah berjalan sebulan lamanya, seharusnya masyarakat sudah menikmati hasil daripada proyek jembatan kembar tersebut. Hanya karena kontraktor belum dapat bekerja secara profesional sehingga masyarakat pengguna jalan terkesan dirugikan beramai-ramai. Karena seharusnya pekerjaan proyek pembangunan jembatan kembar Rampung pada bulan Desember 2022 lalu.

Iksan Mapparenta Dg Tika 
Belum lagi, kata Iksan, ada dugaan Anggaran jembatan kembar Pare-pare ini dialihkan untuk menutupi kasus proyek lainnya. "Bila mana perbuatan tersebut berlangsung maka kasus dugaan korupsi telah berlangsung memuncak di Kota Pare-Pare Sulawesi Selatan", katanya

Selanjutnya Iksan Juga menyinggung dua kasus lainnya yaitu Kasus Dinkes kota Pare-Pare sebesar Rp6,3 miliar rupiah. Dimana dalam kasus tersebut telah menyeret sejumlah tersangka, diantaranya ada yang telah menjalani masa hukuman. Tetapi Menurutnya kasus tersebut belum tuntas. Kedua kasus dugaan korupsi Pengadaan kontener, dimana baru-baru ini juga mencuat isu hangat bahwa diduga dinas terkait melakukan kongkalikong dengan modus pengadaan kontener. Tetapi diduga bekas, kegiatan tahun 2022. "Olehnya itu rentetan kasus ini perlu diusut tuntas dan transparan", ujarnya


Lebih gamblang, Iksan berharap Agar Gubernur Sulawesi Selatan, menyikapi  polemik Pembangunan infrastruktur Jembatan kembar kota Parepare.

"Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Sulsel, sudah seharusnya menyikapi dengan tegas. Jangan sampai pembangunan infrastruktur Jembatan kembar Parepare mangkrak", demikian harapan Iksan.

Perlu diketahui, sebelumnya diberitakan, kasus proyek pembangunan jembatan kembar kota Parepare. Sejumlah sumber mengatakan diduga Anggaran jembatan raib entah siapa yang akan bertanggung jawab.

Bayangkan, sampai kini, nampak belum ada sinyal kuat, meski sudah melewati batas waktu pekerjaan yakni per 31 Desember 2022. Bahkan nyanyian Sumber menyebut, Proyek dengan Anggaran 28 M lebih, bantuan dari Keuangan Pemda Sulsel senilai 30 M, dananya raib entah kemana.
Masa kontrak pengerjaan jembatan kembar di mulai Tanggal 25 Juli, hingga batas waktu 31 Desember 2022. Pemenang tender PT. Halal Barakallah Utama.

Kendati begitu, Plt. Kadis PU Kota Parepare, Samsudin T. yang di konfirmasi melalui telpon genggamnya, sekaitan dengan permasalahan
Jembatan kembar, tak dapat memberi keterangan yang jelas.
Tapi sumber yang layak di percaya menyebut bahwa Dana proyek tersebut sudah ludes, entah siapa nantinya bertanggung jawab.
" proyek Jembatan kembar ibarat mengurai benang kusut, karena prediksi saya, uang proyek itu seolah hilang tanpa bekas, justru yang sangat dirugikan adalah pihak Kontraktor" ungkap sumber dengan kesal. Sembari menambahkan, bobot proyek itu ditaksir belum mencapai 50%.

Menelisik hal itu, PPTK Proyek Jembatan Kembar, Haeruddin, di konfirmasi di Kantor Dinas PU, Justru menyebut bawa dirinya diangkat Kabag Bina marga, karena tidak ada yang mau menduduki jabatan tersebut. Padahal dia baru saja terangkat jadi PNS.
" saya PNS Tahun 2019 Pak, hanya dalam keadaan terpaksa saya menerima jabatan itu." Katanya (A/1 tulisan)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar