KETUA LSM “BERSATU” SINJAI SIKAPI UNJUK RASA TERKAIT PERSOALAN AIR BERSIH DI SINJAI
Sniperjurnalis.com, Sinjai - Aspirasi delapan lembaga organisasi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sinjai yang disampaikan ke DPRD Sinjai, terkait soal air bersih yang sudah lama dikeluhkan masyayarakat konsumnen, Senin (09/01/2023) bertempat di ruang rapat DPRD Sinjai, patut diapresiasi.
Menyikapi tuntutan aspirasi tersebut, Nurzaman Razaq, Ketua Umum Lsm “Bersatu” Sinjai, Selasa (10/01/2023) menilai, persoalan air bersih yang merupakan tanggungjawab pihak manajemen PDAM Sinjai. Sehingga tuntutan aspirasi untuk perbaikan patut ditindaklanjuti. Apatah lagi sepanjang tahun 2022, polemik, keluhan dan kekecewaan terhadap air bersih tak kunjung ada solusi perbaikan maksimal.
Pernyataan Muh.Fajrul Akbar dalam aspirasinya, lanjut Nurzaman Razaq, merupakan suatu kewajaran yang patut mendapat perhatian dari pihak anggota dewan. “ Peroalan air bersih yang sudah lama menjadi perbincangan di masyarakat sampai saat ini tidak menemukan solusi meski beberapa kali pihak PDAM telah menjanjikan untuk dilakukan perbaikan,” tandas Nurzaman yang mengutip pernyataan Fajrul Akbar.
Nurzaman menambahkan, apa yang disampaikan Fajrul Akbar bahwa yang mengatakan, terkait pasokan air bersih di Sinjai karena hal ini sudah menjadi buah bibir di masyarakat dari tahun lalu hingga sekarang ini, patut mendapat respon tidaklanjut dari Ketua Komisi II DPRD Sinjai, Ardiansyah Haris yang menjanjikan untuk menyampaikan aspirasi ini ke Pimpinan DPRD kemudian Pimpinan yang akan merekomendasikan untuk dilaksanakan Rapat bersama pihak PDAM sesuai mekanisme penerima aspirasi.
Oleh karena itu, Nurzaman Razaq juga meminta sebagaimana yang disampaikan Aidil Fajri yang juga pembawa aspirasi yang menuntut kepada DPRD, Pemerintah Daerah dan juga pihak PDAM agar persoalan air bersih di Kabupaten Sinjai harus segera mendapat solusi karena masyarakat sudah cukup sabar selama ini terkait persoalan air bersih.
Harus diakui, tambah Nurzaman Razaq, masyarakat sudah sangat resah akan persoalan ini yang dimana pihak PDAM sampai sekarang ini belum dapat mengatasi kebocoran pipa akibatnya pasokan air bersih minim di Kabupaten Sinjai.
Menyinggung soal Dirut PDAM Sinjai, Nasrullah Mustamin yang menemui langsung para unjuk rasa, menurut Nurzaman Razaq, hal itu hanya sebuah kamuflase klasik yang sering dilontarkan pak Nasrullah ke media-media pers.
Seperti diberitakan, saat Narullah Mustamin menemui langsung para pengunjuk rasa mengatakan, “Kami (PDAM) terus berusaha berbuat maksimal. Namun memang alat (pipa) air jalur Balantieng, itu yang tidak maksimal
Nasrullah menambahkan, pipa tersebut adalah bantuan dari Kementerian. Bahkan pipa yang digunakan itu kata Nasrullah sering terjadi kebocoran.
“Memang sering terjadi kebocoran. Kualitas pipa memang yang kurang bagus, meledak seperti balon. Meski begitu setiap ada kerusakan, kami langsung ke lokasi memperbaiki, karena ini adalah kewajiban kami memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Menurut Nurzaman, itu pernyataan “lagu lama” yang sering disampaikan melalui media pers. “Kalau sudah tahu persoalannya, kenapa tidak berbuat maksimal dan mencari solusi.Yang dilakukan selama ini hanya “tambal sulam” kebocoran, yang tentunya akan menghabiskan anggaran operasional perbaikan dan operasional,” ungkap Nurzaman Razaq seraya menambahkan, maka tak heran insruksi Bupati Sinjai untuk 60 pegawai PDAM dipotong gajinya 25 persen sebagai sanksi atas kinerja yang kurang maksimal.
“Hal ini yang patut nantinya diklarifikasi oleh anggota dewan yang terhormat kepada Dirut PDAM Sinjai, apa yang terjadi sebenarnya sehingga kebocoran pipa jalur Balantieng tidak bisa diatasi maksimal. Sudah tahu pipa itu tua, kenapa tidak upaya pergantian, Dan hal penting, jangan pipa air jalur Balantieng yang “dikambing hitamkan”, ungkap Nurzaman Razaq. (1 tulisan)
Posting Komentar