Jelang Pilkades Alenangka, Diduga Ada Ajang Kampanye di Sekolah SMA Negeri 2 Sinjai. Gubernur Sulsel Diharap Copot Oknum Nakal
Sniper jurnalis.com-
Sekolah dijadikan sebagai tempat kampanye sama halnya secara langsung menciderai Demokrasi dan meruntuhkan hak anak memperoleh ilmu pendidikan Secara utuh hal itu pun jelas melanggar UU perlindungan anak.(25/1).
Senada dalam menghadapi pesta demokrasi pemilihan kepala Desa di kabupaten Sinjai tepatnya di Desa Alenangka, Kecamatan Sinjai Selatan ada oknum Nakal terkuak mengintervensi anak didik.
Meskipun Pemilihan kepala desa akan dilaksanakan tinggal beberapa waktu kedepan. Di sana di Alenangka ada 3 Cakades. Ironisnya berembus Informasi banyak cara kotor dilakukan penjahat politik demi melancarkan aksinya. Memuluskan praktik terselubung berkedok intervensi terhadap anak didik sekolah SMA Negeri 2 Sinjai dirahasiakan namanya. Tak peduli ada Jeritan anak dibalik tekanan itu. Maka perlu adanya tindakan serius dari pihak terkait, baik melalui Inspektorat, Kementerian PPA, kepala Dinas Pendidikan provinsi dan gubernur Sulsel, dalam menyikapi hal tersebut.
Lembaga pendidikan formal dijadikan arena kampanye, intervensi terhadap anak didik pun berlangsung alot hingga ke telinga Andi magguntung (nama disematkan-red) salah satu tokoh yang dituakan masyarakat Alenangka.
Info dihimpun, disebutkan Andi Magguntung telah mendengar laporan Anak didik SMA Negeri 2 Sinjai terkait intervensi yang dialaminya di sekolah SMA Negeri 2 Sinjai eks SMA Negeri 1 Bikeru.
"Sekarang ini menghadapi detik pemilihan kepala Desa Alenangka, siswa mengaku diintervensi oleh oknum nakal di sekolah SMA Negeri 2 Sinjai. Dia Anak didik, diarahkan untuk memilih salah satu calon kades", ungkap sumber dari berbagai kalangan, Rabu lalu.
Andi Mangguntung di konfirmasi membenarkan bahwa dirinya menerima pernyataan anak didik sekolah SMA Negeri 2 Sinjai. "Benar ada seperti itu, tetapi ini perlu digarisbawahi bahwa harus disikapi dengan bijak", imbuhnya seraya mengatakan bahwa namanya disematkan dalam berita.
Sementara dalam pada itu, kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sinjai dimintai tanggapan terkait adanya dugaan aktifitas kampanye intervensi terhadap anak didiknya, dia (Waris, kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sinjai-red) mengatakan kepada pimpinan redaksi sniper jurnalis.com bahwa dirinya baru mengetahui hal tersebut.
"Saya baru dengar info ini, baik terima kasih atas informasinya. Nanti saya tindaklanjuti", ujarnya Rabu sore, pukul 16.06 Wita.
Pernyataan kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sinjai Waris mendapatkan bantahan keras dari kalangan pihak peduli terhadap anak.
"Omong kosong jika kepala Sekolah baru mengetahui hal tersebut. Jauh sebelumnya ada pihak telah melaporkan hal itu kepada kepala Sekolah, Waris. Saya disini keberatan kenapa sekolah dijadikan sebagai tempat kampanye. Saya tidak ada urusan dengan Pilkades Alenangka. Tetapi saya akan memperjuangkan hak anak mendapatkan perlindungan. ", terangnya sambil meminta enggan disebutkan namanya dalam berita terkini.
Kendati demikian banyak pihak berharap kepada Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, agar mencopot oknum nakal bila mana benar demikian terjadi praktik kampanye di Sekolah SMA Negeri 2 Sinjai.
Dapat diketahui lebih lanjut, ada tiga orang bijak resmi sebagai Cakades Alenangka, yakni; A. Ilyas. Ikmal, S.sos Andi Hamka, tiga calon kades Alenangka ini masing-masing memiliki tujuan memajukan Desa Alenangka dan mensejahterakan masyarakat. Kendati diduga kuat anak didik di intervensi untuk memilih satu Cakades, Demikian informasi diterima sniperjurnalis.com .
Abdul Waris dijumpai, ditempat terpisah (diruang kerjanya-red). Mengatakan bahwa benar ada oknum guru yang melakukan aktifitas seperti itu. "Oknum Guru tersebut sudah mengakui dan tidak akan mengulangi lagi. Kasus ini juga sudah ditangani oleh pihak Disdik provinsi Sulawesi Selatan", katanya
Sementara itu, pihak yang diduga melakukan dugaan kampanye di sekolah. Saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp enggan menanggapi.
(1 tulisan)
Posting Komentar