Ketua LSM Bersatu Sinjai Angkat Bicara Soal Bangunan Raksasa Belum Diresmikan Sudah Rusak
Sniperjurnalis.com– Kalau ada bangunan yang mengalami kerusakan sebelum diresmikan dan atau dimanfaatkan, itu sebuah masalah yang patut jadi perhatian seius.
Hal tersebut dikatakan Nurzaman Razaq, Ketua Umum Lsm “Bersatu” Kabupaten Sinjai menyikapi soal proyek raksasa pembangunan Rumah Sakit Pratama dan sentra industry peternakan di Sinjai.
Nutzaman Razaq yang dihubungi via WhatsApp pribadinya,Sabtu malam (11/11/2022) menambahkan,apalagi jika proyek itu merupakan kucuran anggaran dari Pemerintah Pusat.
“Sangat disayangkan, bangunan yang seharusnya menjadi kebanggaan hasil karya kepemimpinan daerah, justru mengalami kerusakan sebelum dimanfaatkan,”tandas Nurzaman Razaq seraya menambahkan, bisa jadi ada yang salah dalam perencanaan di balik proses pekerjaan bangunan tersebut.
Dia berharap, agar pemerintah daerah memberi warning kepada pelaksana proyek untuk segera melakukan perbaikan. Karena kerusakan yang dialami kedua proyek tersebut, sudah layak masuk ke ranah pemeriksaan pihak Aparat Penegak Hukum (APH), jika ada lembaga yang mengadukan atau melaporkannya.
Untuk diketahui, pemberitaan media sniperjurnalis.com,10 November 2022 berjudul “Proyek Raksana di era kepemimpin ASA Bupati Sinjai belum diresmikan sudah mengalami kerusakan.Anggaran Rp600 Miliar menyebutkan, belum diresmikan Proyek Raksasa di Era kepemimpinan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) sudah mengalami Kerusakan, hal itu terungkap saat lokasi dikunjungi Kamis sore, (10/11/2022)
Lokasi dimaksud tak lain Pembangunan Rumah Sakit (RS) tipe D atau Pratama dan sentra industri peternakan terletak di Bulupaccing, Desa Alenangka, Kecamatan Sinjai Selatan, kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan
Diketahui Anggaran pembangunan yang digelontorkan untuk Rumah Sakit Pratama yang belum diresmikan sudah mengalami Kerusakan berjumlah sebesar Rp45 miliar lebih dan bersumber dari APBN Pusat dengan rincian Rp30 miliar untuk fisik dan Rp15 miliar alat kesehatan (Alkes) dan untuk anggaran pembangunan sentral peternakan sebesar Rp 25miliar Rupiah. Masing-masing anggaran tahun anggaran 2021.
Kendati begitu, Kerusakan ditemukan pada bagian dinding (retak bergaris). Pada bagian plafon. Menurut informasi diperoleh di lokasi sumber mengatakan jika hujan turun mengguyur lokasi terdapat sebagian atap bocor. "Kalau hujan Ki masuk air ke dalam ruangan. sama juga di sentra peternakan banyak juga kerusakan pada bagian plafon, pintu, bahkan terdapat pada bagian teras sejumlah material berjatuhan kelantai. Dan terdapat sejumlah dinding yang retak bergaris", Imbuh sumber saat dijumpai tidak kurang dari 4 orang di lokasi (10/11/2022).
Bagaian pekarangan belum ada paving blok terpasang .
"Untuk paving blok belum ada yang dikerjakan kami tidak tahu apakah juga ada anggaran untuk paving blok atau tidak", kuncinya
Sekedar kabar, huruf penamaan RS juga diduga mengalami pergeseran dari peletakan semula.(red)
Posting Komentar