LHI Ungkap Pengadaan Pupuk Terkuak Berbasis Multilevel Salesnya Oknum Pejabat Luwu Timur
Luwu Timur, Sniperjurnalis.com,-Pengadaan pupuk di sejumlah desa di Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel) tuai kejanggalan dan menjadi perbincangan dari para pemerhati desa.
Hal itu terungkap saat tim divisi investigasi Lembaga Kajian dan Advokasi HAM Indonesia (LHI) Amrullah menyebutkan bahwa pengadaan pupuk itu berbasis multilevel (MLM).
"Ini suatu temuan kami, yang mana kami menduga pengadaan pupuk ke desa-desa itu berbasis multilevel [MLM]," ungkap Ullah sapaan akrabnya kepada kantor beritajurnal (jaringan mjinews), Sabtu malam (1/10/2022).
Berdasarkan informasi yamg diterima kata Ullah, sudah banyak desa di Luwu Timur yang mengadakan pupuk MLM dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari APBDes.
"Ada yang lewat program ketahanan pangan dan ada juga lewat Badan Usaha Milik Desa [BUMDes]," ujar dia.
Lebih lanjut Ullah menyebut, ada dua jenis pupuk MLM yang sudah diadakan di desa-desa yaitu pupuk Paten dan Eco Parming.
"Disini kami melihat bahwa pengadaan pupuk MLM ini seolah-olah dipaksakan dan kami menduga ada keganjalan didalamnya. Kami sudah melakukan investigasi di beberapa desa dan kami punya data bahwa ada oknum kadis dan pejabat ASN lingkup Inspektorat menjadi sales dan pengarah untuk mengadakan pupuk MLM tersebut," terangnya.
Ullah mencontohkan, salah satunya Desa Asuli yang melakukan pembagian pupuk Eco Parming tanpa ada pembahasan di desa terlebih tidak melibatkan BPD.
"Dan ironinya ternyata ada oknum pejabat Inspektorat yang menjadi sales produk pupuk. Sementara anggaran pengadaan pupuk tersebut bersumber dari APBDes, dan ini busa jadi temuan APIP," imbuhnya.
Sedangkan pengadaan pupuk Paten ini yang lebih parah karena selain diadakan di program ke tahanan pangan juga diadakan lewat BUMDes.
"Ini jelas tidak jauh beda dengan Eco Parming, pasti ada oknum pejabat didalamnya dan bisa saja kami menduga kadis DPMD. Karena dari pernyataan salah satu pengurus BUMDes bahwa ini 'maunya Bapak', namun kami tidak tahu Bapak siapa, ia hanya jawab Kadis," pungkasnya.
Darson: Beriklan Produk atau Serap Aspirasi Petani?
Rapat penyerapan aspirasi petani Desa Manurung, Kabupatean Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel) diwarnai interupsi dari salah satu paserta rapat.
Pasalnya, peserta rapat, Darson Lasampa yang ikut hadir melakukan interupsi. Dia mempertanyakan bahwa apakah ini kegiatan penyerapan aspirasi petani atau beriklan salah satu produk pertanian.
“Apakah ini rapat musyawarah penyerapan aspirasi atau iklan salah satu produk, sementara dalam undangan adalah penyerapan aspirasi para petani. Karena kami lihat podium ada distributor pupuk PATEN dan menampilkan produknya,” ujar Darson yang juga anggota BPD setempat, Jumat (5/8/2022).
Kegiatan rapat dilaksanakan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Manurung, Kecamatan Malili di aula kantor desa setempat yang dihadiri Kades Manurung, BPD, penyuluh pertanian, distributor pupuk Paten Luwu Timur serta para petani.
Menanggapi interupsi Darson Lasampa, pimpinan rapat yang juga Ketua BPD, Samsu, langsung mengambil sikap dengan menyerap aspirasi para petani.
Seiring berjalannya rapat, para petani menyampaikan hasil aspirasinya melalui Ketua kelompok tani akan dimasukkan dalam pengusulan RKPDes 2023.
Selain musyarwarah penyerapan aspirasi petani, Pemdes Manurung juga sosialisasi terkait anggaran ketahanan pangan yang dianggarkan 20% dari dana desa.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa manurung, Irwan Jafar menyampaikan bahwa
ada anggaran ketahanan pangan 20% dari dana desa.
“Rp50 juta-nya kita akan adakan pupuk untuk petani, jadi akan di bahas disini untuk pengadaan pupuknya,” kata Irwan.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) I Ketur Purwata menyampaikan pandangannya terkait pengadaan pupuk. Kalau di lihat sekarang untuk kuota pupuk subsidi dari pemerintah pusat memang saat ini sangat susah, jadi dengan adanya anggaran desa yang dikucurkan untuk petani sangat membantu keluhan petani saat ini khususnya di desa Manurung.
“Adapun pupuk yang saat ini yang digemari oleh petani di luar sana sangat banyak namun kami tekankan kepada petani utamakan yang memang cocok untuk lahan dan bisa memiliki hasil yang maksimal. Apapun pupuk yang sudah disepakati oleh petani, kami siap akan mendampingi para patani,” terangnya.
Sementara salah satu ketua kelompok tani, Roy mengusulkan untuk merek pupuk yang akan dianggarkan dari ketahanan pangan, sebaiknya Pemdes mengembalikan ke petani melalui kelompok tani masing-masing.
“Karena jangan sampai setiap anggota kelompok tani berbeda pilihan, dan ketika kami sepakati sekarang nantinya disalahkan oleh anggota kelompok tani,” kata Roy.
Terakhir dalan rapat, para peserta baik Pemdes dan BPD menyetujui semua usulan tersebut. (FSL)
Posting Komentar